Bayangkan sebuah mangkok putih dengan logo ayam jago. Di dalamnya berisikan potongan-potongan daging sapi yang tebal kecoklatan dan terlihat amat empuk, ditemani tauge pendek yang putih segar, dan disiram kuah harum berwarna coklat kehitaman. Di samping mangkok itu ada sepiring nasi putih dengan taburan bawang merah goreng, telur asin Brebes, serta kerupuk udang. Tak lupa sambel terasi dengan seiris kecil jeruk limau di sisinya. Hmmm…nikmat mana yang kau dustakan?
Masakan apa
yang terbayang setelah membaca ilustrasi tersebut? Ya, rawon. Rawon atau ‘blacksoup”
demikian nama internasionalnya. Hidangan khas Jawa Timur yang melegenda. Jika warna
gudeg bisa kecoklatan karena direbus dengan daun jati, yang mewarnai
rawon adalah bumbu khususnya. Warna
kuahnya yang khas yaitu hitam kecoklatan, disebabkan oleh bumbu yang wajib ada
pada rawon, yaitu kluwak. Memang kini banyak bumbu rawon instant, tetapi
penambahan kluwak segar yang asli akan membuat kuah rawon lebih gurih dan
berasa “rawon”.
Baca juga : Yuk, Masak Timlo, Kuliner Khas Solo yang Legendaris
Kluwak
sendiri asal muasalnya adalah tanaman yang subur di daerah Kepahiang, Provinsi Bengkulu.
Oleh karena itu ada yang menyebutnya sebagai buah Kepahiang. Mengkonsumsi buah
ini melebihi batas kewajaran dan dalam kondisi mentah, bisa menyebabkan pusing atau mabuk karena bijinya
mengandung asam sianida yang tinggi. Dari sinilah awal mula istilah “mabuk
kepahiang” menjadi ‘mabuk kepayang’. Orang yang jatuh cinta dikenal dengan
mabuk kepayang karena memang kadang kelakuannya memusingkan, bukan?
Kembali ke
rawon yang membuat mabuk kepayang saking enaknya. Proses memasak rawon
sebenarnya tidak begitu sulit. Ada teknik tersendiri yang membuat rawon menjadi
lezat. Selain bumbu-bumbu yang pas, daging rawon pun menjadi kunci.
Daging yang
ideal untuk rawon adalah yang mengandung sedikit lemak. Walaupun saat ini mulai
marak rawon kikil atau buntut sapi. Untuk perebusan yang hemat waktu dan
energi, gunakan teknik 5-30-7. Rebus daging yang telah dicuci bersih selama 5
menit kemudian diamkan sekitar 30 menit kemudian rebus lagi selama 7 menit.
Baca juga : Ide Jualan Selat Solo, Hidangan Sepinggan yang Bersejarah
Saya
mendapatkan resep rawon dari ibu saya. Resepnya jadul banget dan dikirim via
WhatsApp berupa foto tulisan tangan beliau. Berikut foto tulisan resep tersebut
:
Terbaca?
Baiklah,
saya terjemahkan disini :
Bahan :
500 gram
daging sapi, rebus, potong-potong sesuai selera
4 butir
kluwak besar atau 5 butir jika ukuran kecil
Bumbu :
3 lembar
daun salam
1 jempol jahe,
dikeprek
1 jempol
lengkuas, dikeprek
1 batang
serai, dikeprek
3 lembar
daun jeruk, diambil tulangnya
½ sendok the
jinten, disangrai dan dihaluskan (bisa diganti jintan bubuk)
4 butir
kemiri disangrai
Bumbu dihaluskan
:
Kluwak
beserta air rendaman
5 bawang
merah, 4 bawang putih
1 cabe
merah besar buang isinya
Bumbu bubuk
¼ sendok teh
lada bubuk
½ sendok teh
ketumbar bubuk
½ sendok teh
kunyit bubuk
Gula, garam,
penyedap rasa secukupnya
3 biji asam
jawa (diambil airnya)
Cara
membuat :
Rebus
daging sampai empuk, sisakan kaldunya ¼ liter atau 5 gelas. Tumis bumbu halus
hingga harum, masukkan daun salam, lengkuas, jahe, serai, daun jeruk, aduk-aduk
hingga harum.
Masukkan
daging dan tumis hingga daging berubah warna menjadi coklat.
Masukkan tumisan
daging beserta bumbu ke air rebusan daging yang telah dididihkan.
Masukkan bumbu
bubuk (lada, ketumbar, kunyit, gula, garam, penyedap) dan air asam jawa. Koreksi
rasanya. Biarkan mendidih dengan api kecil hingga bumbu meresap, kemudian
matikan api.
Penyajian :
Rawon akan
lebih komplit bila dinikmati dengan telur asin dan kerupuk udang
Pelengkapnya
tauge pendek mentah, sambel terasi, jeruk limau.
Nah, cukup
sederhana kan proses pembuatannya? Walaupun simple tetapi rasa yang dihasilkan
sangat kaya karena mengandung aneka ragam rempah-rempah. Cobain, yuk!
Keep
healthy, wealthy and happy!
Yogyakarta,
09 Februari 2022
Awal dulu dikenalkan dengan menu rawon saya agak kaget, ini soto kok warnane 'lethek' item hehe
BalasHapusTapii setelah itu jadi jatuh cinta mabuk kepayang dengan si blacksoup ini. Belum pernah sih mbak saya masak rawon sendiri. Ternyataa bumbunya banyak juga ya.
Rasanya melankolis gimana gitu lihat tulisan resep dari ibuknya mbak novi. Rasanya pasti begitu klasik. Selamat memasak rawon ,mbak
makasihh mbak Dewi...iya bumbunya mayan komplit. klo mau praktis tinggal beli bumbu jadi, enak juga kok
HapusWah ini salah satu makanan kesukaan juga mbak. Kalau di daerah Kudus namanya nasi pindang, hehehe. Gak tahu kok bisa dikasih nama pindang, padahal isinya daging ya. Kalau di tempatku tambahan sayurnya daun melinjonya bukan taoge. Ternyata beda kota beda juga cara penyajiannya ya, tetapi bumbunya sama sih kayaknya, pakai kluwak juga.
BalasHapusooh dikasih daun so ya mbak..biar seger palingan. Klo Ibuku suka ditambahi irisan kentang. alesannya supaya lebih ekonomis hahhha
HapusDi Semarang, nasi rawon juga jadi kuliner favorit loh, Mbak. Duh, jadi pengen makan rawon, nih. Btw, saya jadi tau asal kata mabuk kepayang dari kata Kepahiang. Wkwk
BalasHapusmbak Ayu dari semarang ya...salam kenal mbak. Di semarang pastine juga banyak resto yg menyajikan rawon. Iyes mbak, mabuk kepayang karena buah kepahiyang hehheh
HapusRawon jadi salah satu makanan kesukaan di keluarga. Biasanya kalau di Surabaya atau Madiun, ditambah labu siam juga. Mantaap, alhamdulillah. Hehe
BalasHapusSaya baru tau kalau kluwek dari Bengkulu nih. Makasih infonya Mbak. Jadi pingin rawon deh
mantap mbak, selain labu siam bisa juga pakai kentang
HapusRawon tuh salah satu menu kesukaanku loh mba. Tapi sayangnya aku cuma suka maemnya doang ga suka masaknya wkwkwk payah ya. Kalo ke Jatim pasti selalu nyari menu ini. Nah sekarang dapet contekan resep ini auto save deh. Makasih ya mbaa. Laff it!
BalasHapusayok mbak Betty kan suka masak memasak....
HapusSaya amati bumbu-bumbunya ini kok mirip dengan konro makanan khas Makassar yah. Oh yah yg membedakan adalah jintan dan kemiri. Kalau konro itu tidak.pakai jintan dan kemiri. Oh yah, saya juga suka masakan rawon,lezat dengan aroma bumbu yang nikmat.
BalasHapussop konro yang bahannya daging dan ditambah pakai kacang merah ya Bu? wah saya malah belum pernah nyobain...
Hapus