Yuk,Masak Timlo, Kuliner Khas Solo yang Legendaris

 

    Ketika duduk di bangku SMA, saya merantau ke Solo. Jarak kampung halaman di Boyolali dengan sekolah saya, yaitu SMA 1 Surakarta, sekitar 26 kilometer.  Angkutan umum untuk menuju ke sekolah pada tahun 90-an tidak mudah, harus ganti bis 2 kali. Maka saat itu saya memutuskan untuk kos di seputaran Kepatihan Kulon.


    Saya sekelas dengan anak Jakarta tetapi tinggal bersama neneknya di lingkungan dalam beteng keraton Solo. Teman inilah yang suatu hari menanyakan pada saya, “Sudah pernah makan timlo?” Menurutnya timlo identik dengan Solo. Timlo adalah kuliner andalan kota Solo yang terkenal enak dan dia sangat heran dengan saya karena belum pernah sama sekali mencicipinya.


    Dari situlah awal pertemuan saya dengan timlo di warung Timlo Sastro, pojokan Pasar Gede. Timlo Sastro bisa jadi andalan kuliner timlo di Solo, karena berdiri sejak tahun 1958 dan tidak banyak mengalami perubahan rasa. Tetap enak dan “ngangeni” hingga kini. Tidak salah apabila timlo menjadi kuliner andalan Solo karena selain rasanya yang enak dan  bisa dinikmati segala usia, masakan ini tampilannya menarik dan unik. Oke, mari sini saya gambarkan tentang Timlo Solo :


kehangatan dalam semangkuk timlo (foto dokumen pribadi)


    Dalam semangkuk Timlo, ada irisan daging ayam rebus, potongan ati dan ampela goreng,  pindang telur ayam yang kecapnya murah hati sehingga benar-benar coklat hingga ke dalam, beberapa iris sosis solo, jamur kuping, wortel,  soun, dan keripik kentang.
    Semuanya diguyur dengan kuah yang ngaldu sekali, sangat gurih namun ringan dan segar. Mirip kuah sop, namun lebih terasa jahenya. Tidak neg karena tanpa santan. Biasa dinikmati dengan nasi putih, emping goreng, sambal kecap dan sedikit kucuran jeruk nipis. Hmmm..terbayang nikmatnya disantap hangat-hangat. Sosis solo yang dipakai di sini biasanya sosis kosong alias tanpa isian, jadi mirip telur gulung.


                Dosen Sejarah Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Heri Priyatmoko, memastikan bahwa Timlo adalah hasil berkembangnya Sup Kimlo asal Tionghoa. Kimlo adalah hidangan berkuah asal Cina, berkembang menjadi Sup Kimlo di Jawa Timur dan Jawa Tengah, terutama di Kawasan Pecinan.


Dalam buku Indrukken van een totok (1897) yang memuat pengalaman kuliner seorang wisatawan Belanda bernama Justus Van Meurich pada tahun 1800-an, diungkapkan bahwa pada masa itu beredar pedagang keliling menggunakan pikulan, menjajakan sop Cina yang sangat populer. Sop ini dikenal dengan nama Kimlo, dinikmati dalam mangkuk porselen kecil-kecil, dimana pembeli menikmatinya sambil berjongkok mengelilingi sang penjual.


Sebuah buku resep masakan berjudul Poetri Dapoer (1941) yang disusun oleh wanita Tionghoa bernama Lie Hiang Hwa (Penerbit Chen Company) Solo juga memuat tentang timlo, yakni panduan cara memasak Sup Kimlo dengan wajan. Bahan-bahan yang digunakan antara lain bawang merah, daging, garam, kecap, air, soun, japur kuping, kincam, udang basah, kentang, dan kubis. (Republika.co.id).


Menilik dari asal muasalnya, tidak heran jika timlo berkembang dari sudut pasar Gede yang banyak dikelilingi pemukiman Tionghoa. Bahkan sempat memberi tekanan bagi penjualnya pada masa Orde Baru. Sebagaimana tahu dan tempe yang telah menyusuri jalan panjang sejarah, timlo juga melewati gempuran zaman, dan  berhasil menjadi makanan ikonik yang digemari para pelancong. Mengganti hurup K pada kimlo, menjadi timlo yang lebih mudah pelafalannya, serta mengubah resep asli yang mengandung daging babi dengan daging ayam, menjadikan timlo bisa diterima semua kalangan. Rasanya kurang afdol jika berkunjung ke Solo tanpa menikmati timlo.

baca juga : http://www.cahayanovi.com/2020/09/wedangtahu-pasar-kranggan-jajanan-jadul.html


Dalam keluarga kami ada tradisi menyajikan timlo setiap lebaran. Biasanya kami mengadakan jamuan makan bagi para saudara dan tamu. Selalu ada Timlo segar untuk mendampingi opor dan sambal goreng yang merupakan "hidangan wajib" lebaran.  


 Isian timlo disiapkan dalam mangkuk kecil-kecil dengan kuah terpisah. Para tamu tinggal menambahkan kuah yang selalu panas di atas kompor parafin ke dalam mangkuk mereka masing-masing. Hidangan ini paling cepat habis dibandingkan ketupat dan segala pelengkapnya. Ibu begitu piawai mengolah sehingga timlo buatan beliau menjadi favorit seluruh keluarga besar.

Berikut resep timlo :

Kaldu

Bahan :

·         1 ekor ayam kampung

·         4 liter air

·         1 butir bawang Bombay ukuran sedang

·         8 siung bawang putih cincang kasar

·         3 cm jahe

·         1 bungkus kaldu blok (saya menggunakan merk Maggie blok/knorr)

·         Merica

·         Pala

·         Gula,garam, penyedap rasa secukupnya

Cara Membuat

Rebus ayam dengan api kecil hingga air agak menyusut dan kaldu keluar.

Tumis bawang Bombay,bawang putih, jahe, masukkan ke rebusan ayam. Tambahkan pala, merica, gula, garam, kaldu blok, dan penyedap. Tunggu hingga mendidih beberapa lama. Sisihkan ayamnya untuk isian timlo. Koreksi rasa, dan kuah timlo telah siap pakai.

kaldu timlo, bisa disaring dulu sebelum dihidangkan (foto dokumen pribadi)


Isian

isian timlo lengkap tanpa bunga sedap malam (foto dokumen pribadi)


·      Wortel iris bulat tipis, rebus.

·         Jamur kuping rebus, iris sedang

·         Soun direndam air hangat hingga empuk

·         Keripik kentang (bisa beli jadi atau iris kentang tipis-tipis kemudian digoreng kering)

·         Telur pindang coklat (telur rebus yang dimasak dengan bumbu bawang, garam,kecap dan merica hingga telur berwarna kecoklatan)

telur pindang coklat (dokumen pribadi)



·         Ati ayam direbus dengan sedikit garam, kemudian digoreng. Daging ayam dari rebusan kuah dipotong dadu

·         Sosis solo tanpa isi (dari 2 telur,100 gram tepung, dan air secukupnya)

adonan telur,tepung, dan air didadar dengan wajan teflon (foto dokumen pribadi)


digulung setelah didadar (foto dokumen pribadi)

sosis siap dipakai untuk pelengkap timlo (foto dokumen pribadi)

·         Bunga sedap malam kering, direbus (optional)

 

Penyajian

    Tata semua bahan isi di dalam mangkok, siram dengan kuah timlo panas-panas. Timlo yang lezat sudah siap disantap.





Nah, mudah kan, cara membuatnya. Silakan dicoba. Mumpung masih dalam suasana lebaran, bisa jadi alternatif sajian yang menyegarkan setelah serbuan semua yang serba santan seperti opor, sambal goreng, rendang, dan teman-temannya.


artikel ini dibuat untuk memenuhi tantangan Pasukan Blogger Joeragan Artikel bulan (Mei) 2021, tema “Resep Masakan”

 

Taqabalallahu minna waminkum, taqabal yaa kariim

Selamat Idul Fitri, mohon maaf lahir dan batin.





Boyolali, 23 Mei 2021


Cahaya Novianti























 


7 komentar on "Yuk,Masak Timlo, Kuliner Khas Solo yang Legendaris"
  1. Tau ga, waktu hamil anak pertama, aku ngidam timlo lho. Mamaku bikin, sampai aku bosen...wkwkwk...
    Jadi kangen nih timlo Solo. Bikin ah...Makasih resepnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. memang bumil suka masakan yang seger-seger ya mbak.. Sama-sama mbak Hani, semoga resepnya bermanfaat

      Hapus
  2. Aku makan Timlo kalau lagi kulineran ke Dapr Solo..Memang seger bener...dan lengkap ya, ada karbo, sayur dan protein. Kenyang makan ini ga perlu nasi.
    Aku belum pernah bikin sendiri..asyik ada resepnya, bisa dicoba

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mbak Dian, lebih seger tanpa nasi. Kalau saya, suka dibanyakin kentang keripik dan sounnya biar kenyang...hehehe

      Hapus
  3. Aku belum pernah makan, kalo di rumah ibuku biasanya bikin kimlo.. Pas baca awal dan lihat foto kebayang kok mirip kimlo, ternyata memang adaptasi nya.. Makasih info dan resepnya mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. sama sama mbak..iya ini adaptasi dari kimlo. Semoga bermanfaat

      Hapus
  4. Wah, kayaknya enak ya, mbak. Saya belum pernah makan Timlo. Makasih resepnya.

    BalasHapus

Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat

EMOTICON
Klik the button below to show emoticons and the its code
Hide Emoticon
Show Emoticon
:D
 
:)
 
:h
 
:a
 
:e
 
:f
 
:p
 
:v
 
:i
 
:j
 
:k
 
:(
 
:c
 
:n
 
:z
 
:g
 
:q
 
:r
 
:s
:t
 
:o
 
:x
 
:w
 
:m
 
:y
 
:b
 
:1
 
:2
 
:3
 
:4
 
:5
:6
 
:7
 
:8
 
:9