Kemajuan zaman dan derasnya perkembangan teknologi membuat kaum perempuan yang biasa berada di ranah domestik kini semakin merambah ranah publik. Suatu pekerjaan atau keahlian kini tidak terkotak-kotak oleh gender. Bahkan perempuan yang bekerja akan memiliki peran ganda, yakni mengurus rumah tangganya dan bertanggung jawab pada karir ataupun pekerjaan.
Menurut pendapat saya, peran perempuan haruslah dimulai dari pembentukan pola pikir perempuan tersebut. Mindset wanita masa kini seharusnya bukan sebagai sekedar pendamping apalagi pelengkap. Misalnya, istri itu mitra suami. Bukan sekedar hiasan rumah tangga. Perempuan berperan krusial dalam pembangunan. Minimal dalam bergerak dalam mendukung keluarganya. Perempuan harus berdaya. Memberdayakan diri sendiri lalu kemudian jika mampu, memberdayakan orang sekitarnya.
Era digital jika dimanfaatkan dengan tepat bisa menjadi ajang meningkatkan potensi diri. Perempuan-perempuan pemegang gadget seharusnya tidak hanya memanfaatkan kecanggihan alat ini hanya untuk sekedar chatting, foto-foto, atau update status. Alat pintar di tanganmu itu bisa mengeluarkan keajaibannya jika dikendalikan dengan tepat.
gambar dari Pixabay
Ibu Pintar karena
Gadget
Masa belajar dari rumah membuat anak-anak sedikit banyak tergantung pada orang tuanya. Terutama pada ibu. Apalagi untuk mereka yang masih berada di sekolah dasar. Ibu, harapan anak,harus serba bisa, serba tahu. Caranya? Buka internet. Jangan kalah pintar dari anak, Bu. Misalnya sekolah mengharapkan memahami tentang planet. Ibu pintar akan mengisi amunisi dengan sebanyak-banyaknya membaca tentang planet. Malas membaca? Ada macam-macam video tentang planet. Pokoknya, manfaatkan dan galilah ilmu sebanyak-banyaknya agar anak kita tidak kecewa saat bertanya. Ingatlah, bahwa ibu adalah sekolah pertama bagi anak. Mengajarkan ilmu atau hal-hal baik pada anak, pahalanya besar.
Ibu Jago Masak karena
Kursus Online
Kejutkan suami dan anak-anak dengan masakan a la restoran. Selain lebih sehat dan hemat, rasanya bangga bisa menyajikan hidangan spesial untuk keluarga. Jika ada niat yang kuat, pasti ada jalan. Banyak kursus masak online yang bisa diikuti saat ini. Tutorial memasak dari YouTube pun bisa dijadikan guru masak online. Pilih channel yang meyakinkan. Bisa dari pemilik akun, subscribernya, atau dari komentar dalam video tersebut. Karena sekarang ini banyak akun abal-abal, dengan judul click-bait, namun isi kontennya hanya asal-asalan.
Tidak sempat belajar memasak walaupun secara online, namun tetap ingin menyajikan masakan spesial untuk keluarga? Don’t worry be happy. Ada Go-Food, ada Grab- Food. Ada pula aplikasi yang menyediakan menu masakan komplit namun dalam bentuk mentah, lengkap mulai dari bumbu hingga sayur atau dagingnya. Jadi sudah ditakar jumlah bumbu dan bahan pelengkapnya. Minim resiko gagal dan kemungkinan besar, enak.
Ibu Membantu Perekonomian Keluarga
Adanya beraneka media belanja online seperti Tokopedia, Lazada, Bukalapak, Shopee, Sociola, dan banyak lagi jenisnya, menggerakkan perekenomian negara. Berapa banyak kaum perempuan yang terlibat di dalamnya? Banyak. Tak dipungkiri, perempuan suka berbelanja. Apalagi kemudahan yang ditawarkan dari belanja online ini sangatlah menggiurkan. Tak hanya belanja, melalui toko-toko ini, perempuan bisa menambah penghasilan keluarga dengan berjualan secara online.
Syarat untuk berjualan online tidaklah sulit. Modalnya juga tidak sebesar membuka toko offline. Jika Anda bukanlah produsen, bisa menjadi reseller produk. Dengan keahlian perempuan dalam bersosialisasi, dia akan luwes memasarkan produk jualannya. Salah satu kelebihan perempuan adalah komunikasi. Tak heran jika menulis status WhatsApp bisa panjang lebar. Keahlian ini bisa dimanfaatkan dalam mempromosikan usahanya di media sosial.
Pernah dengar istilah ghost kitchen? Dapur hantu alias tidak ada restonya tapi masakannya beredar hingga kemana-mana. Inilah enaknya jualan lewat media sosial. Dengan modal foto produk yang menarik dan upload yang gencar di media sosial, produk akan dikenal dan banyak pembeli. Namun, kejujuran dan amanah tetap harus diutamakan jika ingin usaha yang langgeng.
Era digital ini membuat jangkauan kita diperluas. Dunia menjadi dekat dengan teknologi. Kemudahan itu ada dalam genggaman.
Nah, siapa bilang ibu bukan pemeran dalam era digital ini?
Tulisan ini Diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat