Masalah kesehatan mental menjadi ramai diperbincangkan
di sosial media. Bukan tanpa alasan, karena memang kenyataan di lapangan menunjukkan
peningkatan kasus gangguan kejiwaan. Data dari PDKJI (Persatuan Dokter
Spesialis Kesehatan Jiwa Indonesia) menunjukkan jika sebelum pandemi angka
depresi hanya 11,6 persen, setelah pandemi angka tersebut melesat ke 57,6
persen. Sebuah peningkatan yang sangat siginifikan.
Seseorang dikatakan memiliki mental yang sehat jika kondisi batinnya tenang dan tentram, sehingga memungkinkan untuk menikmati kehidupan sehari-hari dan bisa menghargai orang lain di sekitar (promkes.kemkes.go.id). Sebaliknya orang yang memiliki gangguan kesehatan mental, akan terganggu pula suasana hati, kemampuan berpikir dan bertindak, serta berujung pada perilaku buruk. Depresi, gangguan kecemasan, gangguan bipolar, stress pasca trauma, OCD, dan psikosis adalah beberapa contohnya.
Sebelum menumpuk hingga menjadi penyakit yang sulit
diobati, segala macam permasalahan yang bisa menimbulkan gangguan kesehatan
mental haruslah diwaspadai, jika bisa,
selesaikan secepatnya. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini. Akan timbul
pemicu-pemicu stress baru. Bukan tidak mungkin bisa menyebabkan penyakit mental
di kelak kemudian hari jika tidak ditangani dengan benar.
Banyak
cara untuk mendapatkan mental yang sehat. Keberhasilannya tergantung pada
kemauan pribadi masing-masing dan faktor pendukung di sekitarnya. Berikut
adalah lima langkah di antaranya :
· Menangislah sampai Kering Air Matamu, lalu Bangkit!
Ketika masalah menghampiri, bersyukurlah jika masih
bisa menangis. Menangis adalah reaksi alami yang dimiliki manusia ketika
mengalami sesuatu yang menyakitkan atau
menyedihkan. Sebuah artikel dari health.detik.com menyebutkan bahwa
dengan menangis akan keluar hormon stress yaitu endorphinleucin-enkaphalin
dan prolactin. Hal ini mampu menurunkan level stress dan meningkatkan
mood. Setelah menangis, system limbik, otak dan jantung menjadi lebih lancar,
dan menimbulkan perasaan lega. Menangis yang keras bisa mengurangi pemasukan
oksigen di otak, sehingga terasa lelah dan mengantuk. Mungkin benar ini adalah
cara Allah menghilangkan kesedihan kita dengan tertidur. Dengan tidur hati dan
pikiran beristirahat. Sejenak lupa akan
berupa-rupa masalah. Maka, tidak apa sekali- kali menangis sepuasnya. Setelah
semua energi negatif tercurah habis, kita bisa tenang kembali dan berpikir
jernih.
· Menekuni Hobi
Temukan hobi yang menyenangkan. Hobi bisa menjadi
“pelarian” dari masalah. Dengan menekuni sesuatu yang sangat disenangi,
menimbulkan perasaan tenang, tentram, santai. Contoh hobi yang membuat rileks
adalah merajut. Beberapa penelitian telah membuktikan manfaat menakjubkan dari
merajut. Gerakan monoton dan pergeseran benang dengan jarum, mampu menimbulkan
ketentraman tersendiri. Memicu hormon serotonin dari otak mengangkat suasana
hati dan memberi kelegaan.
· Berteman
dan Bersosialisasi
· Kurangi Mengeluh, Perbanyak Bersyukur
Foto dari Freepik.com
Percaya atau tidak, semakin kita mengeluh, akan makin
berat situasi yang dirasakan. Sebaliknya jika banyak bersyukur, semakin banyak
nikmat yang dirasakan. Menerima apa pun pemberian Allah, baik itu kesulitan ataupun
kemudahan akan menjauhkan kita dari stress.
·
Memperkuat
Keimanan
Sebuah kisah dari salah seorang shahabiyah Nabi yang
bernama Khansa mungkin bisa meringankan hati kita yang saat ini sedang
dirundung masalah. Khansa mengalami peristiwa yang mungkin bagi sebagian orang
adalah musibah besar. Kehilangan empat putra sekaligus dalam sebuah peperangan.
Kejadian yang bisa membuat mental tergoncang bahkan bisa menjadi gila. Namun
tidak bagi Khansa. Mentalnya benar-benar sehat dan kuat karena keimanan yang
sangat kokoh. Khansa percaya dengan sepenuh hati akan kuasa Allah pada semua
peristiwa hidupnya. Percaya bahwa suatu ketika kelak, akan bisa bertemu kembali
di dunia akherat yang abadi. Inilah yang dinamakan keimanan. Keimanan pada Yang
Maha Esa adalah pegangan terkuat saat ada kesulitan melanda.
Setiap manusia pasti punya masalah. Namun masalah kita tidak ada artinya dibandingkan kuasa-Nya yang sedemikian besar. Keluhkan, adukan, minta tolonglah hanya kepada-Nya. Dengan banyak beribadah, kesehatan mental akan lebih terjaga. Mental yang sehat adalah pendukung dari kesehatan fisik yang prima.
Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 Days Writing Challenge Sahabat Hosting
Be First to Post Comment !
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung, semoga bermanfaat