Sejak
kecil saya dekat dengan dunia kuliner dan masak memasak, walaupun hanya sebagai
pengamat. Di usia SD kebiasaan saya
adalah menggunting-gunting resep makanan di majalah atau koran untuk dijadikan
kliping. Sampai bertumpuk-tumpuk kliping yang saya buat dan hanya untuk dilihat
gambarnya tanpa dipraktekkan. Entah kenapa memandang foto-foto makanan
menimbulkan rasa senang dan sejahtera. Hmm mudahnya menjadi sejahtera…hehehe…
Sebagai anak perempuan dari ibu yang suka memasak, saya dan adik yang
juga perempuan, wajib mengetahui hal-hal mendasar dalam dunia memasak. Misalnya
aneka bumbu dasar, cara merebus sayuran yang benar, masak nasi pulen, hingga
membuat roti versi sederhana. Walaupun Ibu seorang guru SMP, beliau juga berjualan
makanan di koperasi sekolah. Mi goreng, nasi pecel, pecel mi, laris manis
setiap harinya. Kebiasaan Ibu mirip dengan saya, setiap Kompas Minggu tiba,
pertama kali yang ditanyakan adalah : apa resep masakan hari ini?
Saat Ramadhan kesibukan makin
bertambah karena Ibu menerima pesanan kue kering seperti nastar, putri salju,
kue kacang, kacang berselimut, kue bawang, dan aneka makanan kering. Sehabis
sahur kami bertiga sibuk membuat bulatan-bulatan nastar berisi selai nanas.
Mengantuk memang, tapi rasanya menyenangkan apalagi mencium aroma kue-kue yang
baru keluar dari panggangan…hmmm harumnya..
Usaha makanan Ibu masih terus
berjalan meskipun kedua putrinya telah berkeluarga. Adik saya bahkan sempat
membuka usaha rumah makan. Namun karena kesibukan mengurus bayinya, rumah makan
ini terpaksa ditutup. Hingga kini adik dan ibu menerima pesanan aneka kue dan rice
bowl di rumah.
Saya, si pengumpul resep ini, hanya
memasak untuk rumah tangga saja. Walaupun suami dan anak-anak menyukai masakan
saya tapi belum terbersit niat untuk berjualan. Selain tidak ada keberanian,
waktu saya habis untuk bekerja sebagai karyawan di perusahaan swasta dan
mengurus rumah. Namun kebiasaan mengumpulkan resep terus saya lakukan.
Setiap pagi saya biasa memasak
minimal 3 jenis masakan, yaitu untuk makan pagi, snack anak dan suami, serta
menu makan siang karena saya baru pulang sore harinya. Kehabisan ide itu pasti.
Mencari inspirasi resep adalah jalan
ninja terbaik. Mengintip video memasak via YouTube dan melihat resep di sosial
media sering saya lakukan. Apalagi anak-anak saya laki-laki dan doyan makan
semua. Mereka sering meminta dibuatkan makanan, terutama makanan jajanan yang
sedang menjadi tren. Jika memungkinkan dan mudah dibuat, akan saya turuti. Selain
demi kesehatan pencernaan juga demi kesehatan kantong. Doyan jajan itu
pemborosan, kan?
Karena keahlian memasak saya
terbatas maka saya berusaha mencari patokan resep masakan dari media, baik
cetak maupun online. Menilik kliping resep saya jaman dulu yang terbendel tebal
dan rapi, rasanya kok kurang praktis. Bukunya tebal bukan main. Selain itu
resep-resepnya terasa sudah tidak up to date. Paling banyak saya meniru
resep dari YouTube. Masalahnya, tidak semua channel masak memasak itu bisa
berhasil bagus setelah dipraktekkan di dunia nyata. Entah takaran yang salah
atau cara membuat yang terlewatkan, intinya tidak semua berhasil sesuai
harapan. Situs resep-resep online pun demikian. Saking banyaknya, sampai
bingung mana yang harus saya ikuti.
Pencerahan datang ketika seorang
teman memperkenalkan saya pada Yummy App. Langsung download,dong…
Aplikasi
ini menyenangkan sekali. Fitur-fiturnya menarik, misalnya jika kita klik satu
resep, akan muncul rating, lama waktu memasak, porsi dan biaya sekaligus. Jadi
sangat membantu bagi kita dalam memilih resep. Berikut ini tampilan resep Masak
Hemat 10K yaitu aneka hidangan yang dibuat dengan biaya 10 ribu saja.
Ada pula filter resep memasak berdasarkan bahan dan
filter berdasarkan waktu. Memasak berdasar bahan memungkinkan pengguna memilih
resep sesuai bahan mentah yang tersedia di kulkas. Filter waktu memudahkan
memilih berapa lama waktu yang diinginkan untuk memasak. Fitur ini cocok sekali
untuk generasi masakini yang sibuk. Bahkan ada pula filter porsi yang
memungkinkan kita memilih seberapa banyak masakan yang akan dibuat. Wow, keren
kan!
Bisa
masak sesuai bahan yang ada di rumah :
Komplit,
bisa dilihat lama waktu memasak, porsi, dan biaya suatu resep
Mau
porsi untuk arisan RT atau porsi berdua yang romantis, bisa!
Pengambilan gambarnya sangat menarik, instruksinya jelas, mudah, dan tiap
langkah disertai gambar yang colorful. Bagi pengoleksi resep dari kecil
seperti saya, aplikasi Yummy App ini langsung membuat jatuh hati karena
tampilannya sangat eye catching. Yang pasti, memasak menggunakan Yummy
Apps hasilnya memuaskan.
Dibimbing
langkah demi langkah lho..
Resep pertama yang saya praktekkan adalah nugget ayam
campur sayur. Anak-anak suka dan saya semakin senang karena anak bisa
mengkonsumsi sayur dalam lauk kesukaan. Selanjutnya saya semakin sering memasak
menggunakan inspirasi resep dari Yummy App.
Desember 2019, berawal dari
kegelisahan karena anak-anak sangat menyukai jajanan kebab frozen, saya
tertantang untuk membuat sendiri makanan tersebut. Kegelisahan saya terutama
disebabkan kuatir akan bahan pengawet, penyedap rasa dan campuran dalam daging
kebab olahan. Saya menemukan resep yang pas di Yummy App. Bahan isian kebabnya
dari fillet dada ayam segar berbumbu rempah, diperkaya dengan potongan keju
cheddar yang gendut, saus mayones, dan saos tomat atau sambal. Ternyata
anak-anak sangat menyukainya. Mereka bilang kebab saya lebih enak daripada
kebab yang dijual di kedai kebab favorit. Wow, bangga dong! Dari sini terbersit
ide dan nyali untuk mencoba berjualan kebab ayam beku.
Kebab
ayam yang siap santap :
Langkah pertama tentu harus uji pasar. Saya kirimkan sampel ke beberapa rekan dan keluarga dekat. Responnya positif dan mereka juga sangat mendukung keinginan saya berjualan kebab beku. Berawal dari promosi mulut ke mulut, kemudian ke status WA, kini saya sudah menjual kebab ayam beku lewat Instagram, Facebook, Twitter, GoFood dan Grabfood. Alhamdulillah penjualan cukup menggembirakan.
Kebab
ayam beku siap kirim :
Bermula
dari kesukaan melihat resep, kemudian mencoba resep dari aplikasi yang tepat
dan terpercaya, kini saya bisa memiliki usaha kuliner seperti yang telah dirintis Ibu di masa lalu. Saat ini saya masih terus mencoba berbagai resep makanan yang
layak jual di aplikasi Yummy App. Anak bungsu saya yang masih kelas 2 SD bahkan
ikut tertarik melihat-lihat aneka resep yang ditawarkan. Dia pula yang kerap
memberi usulan ingin mencoba resep masakan ini-itu di Yummy App. Brulee Boom
yang sedang viral nampaknya akan segera menyusul kebab ayam, masuk ke galeri
produk makanan beku yang saya jual. Semoga lancar dan laris manis. Terima kasih
Yummy App!
Foto : koleksi pribadi dan aplikasi Yummy App
Wah hebat mbak, alhamdulilah yaa semoga lancar terus jualannya. AKu juga suka intip yummy app buat ide masak dan bikin menu.
BalasHapusaamiin..makasih mbak
HapusWow, inspiring banget Mbak Novi, hobi dan kegelisahannya udah jadi eksekusi action yang bernilai jual. Ditambah bantuan tool Yummy App juga tentunya ya. Lah sayapun suka ngumpulin resep di hape tapi masih jadi pengumpul tok, praktiknya mbuh kapan tau #tutupmuka.
BalasHapusSukses terus untuk usaha Kebab Frozennya, menu baru Brulee serta next2 menu lainnya. Semakin berkembang ya, Mbak Novi.
aamiin...makasih semoga segera praktek masak juga
HapusSaya suka banget masak, untuk konsumsi sendiri terus biasanya di foto dan di up load aja, tapi saya bukan chef dengan adanya apliasi ini cari resep lebih mudah ya
BalasHapusbener mbak tinggal klik resep dari bahan apa yg diinginkan, sudah langsung bisa milih. Enaknya lagi, ada itungan budget dan instruksinya jelas banget
HapusMbak Novi... seriusan ini ada usaha frozen food? keknya harus coba deh kita kan satu kota heheheh.. BTW aplikasi yummy ini kayaknya juga ok ya buat mamak-mamak yang suka mati gaya kalau masak .. thnks yaa
BalasHapusNaaah ini niiih yg kucari. Ada takaran se-RT, ada takaran ber-dua aja. Saya suka bingung nih soal takaran, berhub tinggal cuma berdua suami. Masak kebanyakan, ngabisinnya bingung. Auto install deh Yummy App
BalasHapusWaah, keren, Mbak. Sukses terus ya usahanya. Aku pribadi ga pinter masak euy, tapi emang iya sih, dengan resep2 di Yummy masakan yang aku buat jadi enak euy. Sekarang aku jadi lebih semangat bikin masakan untuk anak dan suami.
BalasHapusSalah satu pekerjaan rumah tangga yang paling sering saya hindari adalah memasak, wkwkwk. Padahal waktu saya masih remaja, sering ikut memasak sama tetangga kalau beliau lagi ada orderan masak. Tapi dasar sayanya yang kurang dalam hal masak memasak ini maka pengalaman itu berlalu begitu saja. Nah, efeknya sekarang kalau anak dan suami minta dimasakin sesuatu maka di situlah saya bersedih, hiks. Untung sekarang kita bisa praktik memasak sambil lihat caranya di aplikasi-aplikasi. Tapi, Yummi ini baru tahu saya mbak, segera buka ah siapa tahu ada makanan kesukaan keluarga.
BalasHapusAku sudah lama dengar aplikasi ini mba, ternyata lebih keren dari yang saya bayangkan. Cocok banget ini buat aku, secara gak gitu ngerti soal masakan, masaknya yg itu-itu saja. Aku langsung unduh saja deh ya
BalasHapus