Terbersit pertanyaan ini dalam hati saya ketika membaca sebuah artikel parenting. Tiba-tiba teringat nasi goreng tadi pagi. Adilkah saya ketika masing-masing anak mendapatkan satu telur mata sapi di nasi gorengnya, sementara anak saya yang pertama adalah usia SMU dan yang bungsu masih kelas 2 SD? Hmmm…adil itu susah susah gampang ya..
Adil bukanlah sama rata sama
rasa. Tapi bersikap adil itu menempatkan segala
sesuatu sesuai tempat dan porsi kemampuannya serta memberikan sesuatu kepada
orang yang berhak menerimanya.
Berikut
beberapa hal yang perlu diketahui agar ayah ibu bisa bersikap adil pada anak.
SELALU
BERI PENJELASAN PADA ANAK
Kita
ambil contoh kasus pemberian hadiah. Hal ini kerap menjadi pemicu kecemburuan
antar anak. Sebaiknya ayah dan ibu memberi pengertian atau alasan pemberian
hadiah. Misalnya karena ulang tahun. Selain itu, hadiah bisa dibahasakan bukan
sebagai hadiah, tapi katakan untuk sarana belajar. Jika si Kakak membutuhkan
laptop untuk menyelesaikan tugas online nya, belum tentu adiknya juga harus
dibelikan. Si kecil sebaiknya diberi pengertian bahwa tugas sekolahnya bisa
dikerjakan dengan ponsel dan belum sebanyak tugas kakak. Andai laptop ini
dilabeli dengan “hadiah karena kakak rajin sekolah”,
tentu akan menimbulkan iri hati bagi adiknya.
MEMBERI
TANGGUNG JAWAB SESUAI USIA
Percayakan
suatu tugas pada anak sesuai usianya dan biarkan mereka bertanggungjawab pada
tugas tersebut. Ada anak yang memang sifatnya ringan tangan mau membantu pekerjaan rumah
tangga. Namun bukan berarti dia harus melakukan semua tugas sementara
saudaranya bersantai melihat televisi. Berikan tugas rumah kepada masing-masing
anak dan ajarkan hal-hal sederhana yang berguna bagi mereka sendiri kelak,
seperti menyapu lantai, mencuci piring, mencuci baju atau sekedar memasak mie
instant. Hal ini selain mencerminkan sikap adil, juga mendidik anak untuk
mandiri. Contoh lain misalnya uang saku, nominal yang dibutuhkan anak SD tentu
jauh berbeda dengan kebutuhan anak SMU. Demikian juga dalam hal perlengkapan
sekolah, baju dan lain-lainnya.
BERI
PERLAKUAN YANG SAMA
Ada
kecenderungan orang tua untuk menuntut anak yang lebih besar agar lebih mau
mengalah pada saudaranya yang lebih kecil. Sering orang tua meminta anak
sulungnya lebih mengutamakan adik atau bahkan jika ada pertengkaran, selalu
anak yang lebih besar yang disalahkan. Hal ini tidaklah tepat. Jika orang tua
selalu memintanya untuk berkorban, bukan tidak mungkin akan menimbulkan rasa
tidak puas bahkan membenci keluarganya. Sebaiknya pahamilah situasi dan jadilah
hakim yang adil dalam perselisihan antar anak.
TUNJUKKAN
RASA SAYANG ITU
Ketidakadilan
dalam kasih sayang kadang tak sengaja dilakukan oleh orang tua. Mereka tidak
menyadari bahwa diam-diam anak sulung merasa tersisih sejak kelahiran adiknya.
Peluk cium,kalimat-kalimat buaian yang dulu biasa mereka dapatkan, kini seolah
hanya untuk adik. Dia diharapkan menjadi dewasa, tidak cengeng, tidak penakut,
dan lain-lain tuntutan. Padahal anak sulung pun pasti sangat membutuhkan sentuhan
kasih sayang orang tua. Jika anak telah besar, tunjukan bahasa kasih dengan
sering mengajak mereka diskusi atau libatkan dalam pengambilan keputusan
keluarga. Jika anak yang lebih besar melakukan kesalahan, janganlah memarahinya
langsung di hadapan adik-adiknya karena ini melukai harga diri mereka.
Menjadi
orang tua adalah ujian kesabaran seumur hidup. Namun pahalanya pun akan luar
biasa bila kita mampu mengemban amanah Allah ini dengan sebaik mungkin. Yuk
ayah bunda, kita sepakat untuk menjadi orang tua yang lebih adil dan bijaksana.
![Brothers Boys Man Brothers - Stock Illustration [41112093] - PIXTA](https://t.pimg.jp/041/112/093/5/41112093.jpg)
wah hampir sama anak kita, Mbak , aku si sulung kelas X SMA dan si bungsu kelas VI SD. memang adil itu mesti menurut porsinya ya bukan sama rata. Reminder buatku nih
BalasHapusAduh aku kadang begini, suka suruh anak paling besar ngalah ke adiknya, padahal gak bagus ya, gak adil. Sip thanks infonya ya mba
BalasHapusMenjadi orang tua memang seperti belajar seumur hidup, ada tarik ulur, ada lunak dan tegas. Semua menjadi racikan yang harus kita buat sehingga hasilnya lezat dan disukai. Begitulah kita terhadap anak, tidak membedakan, memberi perlakuan yang sama sesuai dengan umur dan kekhasan masing-masing anak. Membuat setiap anak merasa nyaman dan bahagia bersama orang tuanya dalam keadaan apapun. Terima kasih ya mbak Novi ilmunya, sangat bermanfaat.
BalasHapusIya sih. Kadang orang tua berpikir dengan memberikan sesuatu dengan takaran yang sama kepada masing-masing anak adalah hal yang adil.
BalasHapusPadahal kan nggak begitu ya?
Bisa jadi mubadzir jika ternyata si kecil belum perlu yang terlalu banyak. Hehehe
Paling takut berlaku nggak adil karena nanti anak akan benci sama kota, kedua pernah merasakan nggak enak diperlakukan tidak adil
BalasHapusJadi ortu itu emang gak mudah ya mom. Harus bisa berlaku adil dan tidak membandingkan anak-anak. Belum lagi tuntutan ini itu yang lain. Tapi yg pasti harus hepi dan positif thinking. Semangat!
BalasHapusSetuju pake banget mbak.. Adil itu berat. .gak berarti kalo kasih sama rata berarti adil juga. Semangat jadi orang tua yang lebih bijak
BalasHapusHmm... betul juga ya. Sama tu nggak harus persis porsinya, tetapi sama-sama terpenuhi kebutuhannya. Saya juga membagi telur dadar sama besar, lalu anak-anak bebas memilih yang mana. Adil nggak ya ini?
BalasHapusBener banget ulasannya, Mbak. Yang paling sering saya temukan itu di poin Tunjukkan Rasa Sayang itu, si kakak sering diminta mengalah pada adiknya hehe...
BalasHapus"Sering orang tua meminta anak sulungnya lebih mengutamakan adik atau bahkan jika ada pertengkaran, selalu anak yang lebih besar yang disalahkan." Aduh,jujur. semasa muda saya sering melakukan kesalahan ini Mbak Cahayanovi. Efeknya sulung selalu merasa dipojokkan. Ulasan yang bagus dan bermanfaat. Salam kenal, Mbak Cahaya.
BalasHapusTulisan yg bagus bude. Terimakasih tips parentingnya. Baru buka blog bude novi.keren. nanti kalo ada bahan yg sejarah kuliner kukirim yaa
BalasHapus